Rabu, 12 Maret 2014

memory :*

bareng dosen kewarganegaraan

bareng dosen b. inggris

bareng dosen b. indonesia

ini kenang2an kita tingkat 1 semester 1 dengan dosen setelah mereka tidak lagi mengajar di semester 2 :(
dan lucu banget kan 1 semester kita mahasiswi kebidanan belum dikasih seragam :( mirip anak PKL pake seragam hitam putih :D




cara nabi mengobati kesurupan


Jin adalah satu dari sekalian makhluk-Nya. Mereka berasal dari dunia yang berbeda dengan alam malaikat dan manusia. Dinamakan jin karena bentuk asli mereka tidak terlihat oleh mata. Jin bisa merasuki dan menyakiti badan manusia. Istilahnya kesurupan atau kerasukan. Kesurupan adalah kemasukan jin atau makhluk halus, sehingga dimungkinkan orang yang terkena musibah akan berbicara dengan bahasa yang tidak lazim maupun bertindak yang aneh-aneh.
Ada tiga pandangan manusia mengenai bisa atau tidak masuknya jin ke raga bani Adam. Pertama, golongan yang tidak mempercayai jin dapat merasuki diri manusia. Kedua, kelompok yang mempercayai jin mampu mnguasai tubuh manusia, tetapi untuk menangkalnya mereka menggunakan azimat dan mantra yang dilarang syara’. Ketiga,kalangan yang mempercayai ji bisa menembus raga manusia dan mereka yakin terhadap zikir, ibadah,asma, dan kalam-Nya yang bisa menangkalnya, sesuai yang diajarkan Rasulullah saw.
SEBAB KESURUPAN
Perlu diketahui, makhluk yang diciptakan dari api itu lebih banyak menempati lembah, gurun, tempat sampah, kuburan, tempat-tempat najis, kamar mandi,wc (water closet) dan lain-lainnya. Rasulullah saw mengingatkan, “Tempat pembuangan kotoran manusia sering didatangi jin. Maka kalian ingin masuk kedalamnya, ucapkanlah doa: aku berlindung kepada Allah dari setan laki-laki dan perempuan.” (Al-Hadits)
Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam Majmu’ Al-Fatawa, kesurupan bisa terjadi karena syahwat, nafsu dan rasa cinta jin kepada manusia. Akan tetapi, kesurupan lebih sering terjadi karena rasa benci dan balas dendam. Misalnya, kaum jin pernah disiksa oleh manusia tanpa sengaja atau para jin menyangka manusia memang sengaja mengusik eksistensi mereka—baik melalui kencing sembarangan atau siraman air panas. Tak usah heran bila mereka akan menghukum manusia yang mengusiknya melebihi yang seharusnya.
Sebenarnya, sukma siapapun bisa dikuasai jin. Mereka tidak mengenal waktu kapan saatnya merajai manusia. Agar kita tidak diganggu mereka, maka kita pun jangan menodai kawasannya. Berpijak dari sinilah, ada dua hal dalam usaha menangani gangguan jin, yakni sebelum dan setelah diganggu. Untuk membentengi diri agar tidak diganggu kerasukan jin dapat diupayakan melalui pemenuhan segala yang difardhukan agama, membekali diri dengan berbagai dzikir, do’a dan lafal-lafal yang disyariatkan sebagai sarana memohon perlindungan kepada-Nya.
Bagaimana bila ada seseorang yang tubuhnya sudah diusik mereka?
Para ulama mengatakan, kaum muslim lainnya harus mengupayakan pembacaan kalimat thayyibah yang ditujukan kepada si penderita. Obat yang paling mujarab menurut mereka adalah membaca surat al-Fatihah, ayat Kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Nas dengan meludah kepada sipenderita yang dilakukan sebanyak tiga kali atau lebih. Akan lebih sempurna lagi apabila dikumandangkan adzan pada telinga orang terkena musibah. Selain itu, kiranya perlu didasari dengan penuh keyakinan, hati ikhlas dan kemantapan lidah dalam melafalkannya.
Ketika mengobati orang yang kerasukan jin dan mengusirnya dari badan korban, kita acapkali memerlukan pukulan-pukulan tertentu. Misalnya memukul pada kedua telapak kakinya dengan tongkat atau alat sejenis sampai beberapa kali. Sebab hakekatnya pukulan itu tidak akan mengenai si korban, tetapi jin yang merasuk itulah yang merasakannya. Pada saat itu biasanya jin yang merasuk akan menjerit dan berbicara kepada orang yang menyaksikannya dengan bahasa atau tutur kata yang beraneka ragam.
Dalam buku Ahkaam al-Marjaan fi Ahkaam al-Jaan yang menguraikan keajaiban-keajaiban ji, pakar hadits Asy-Syibli mengatakan, pemukulan terhadap penderita kesurupan mempunyai dasar dari hadits Nabi. Adalah Imam Ahmad, Abu Daud dan At-Thabarany yang meriwayatkan melalui Ummi Aban binti al-Wazi’ bin Zari bin ‘Amir Al-‘Abdi, tentang kakenya yaitu Zari yang pergi menemui Rasulullah. Kakeknya pernah membawa putranya atau putra saudara perempuannya yang kesurupan kepada baginda. Sang kakek memakaikan anak itu dua helai pakaian indah.
Ketika sampai, Rasul bersabda, “ Dekatkan ia kepadaku dan hadapkan punggungnya kepadaku.” Rasul kmudian membuka semua bajunya dari atas sampai ke bawah, lalu mengayunkan tangan dan memukulnya sampai-sampai sang kakek melihat keputuhan kedua ketiak beliau. Rasul menghardiknya sambil berkata,”Keluarlah, wahai musuh Allah.’’ Tidak berapa lama sang kakek melihat mata anak itu memandang dengan pandangan normal, bukan seperti padangan semula kala ia kesurupan.”
Orang yang mengobati kesurupan harus kuat imannya dan percaya dengan pengaruh zikir maupun bacaan al-Qur’an. Semakin kuat iman dan tawakalnya, semakin kuat pengaruh dirinya dalam mengobati. Sebab jika ia lebih kuat dari jin yang merasuki badan manusia, maka ia bisa mengeluarkannya. Tapi mungkin saja jin lebih kuat darinya, sehingga jin tidak mau keluar darinya. Bahkan jika imannya lemah, tidak mustahil jia jin berbalik mengganggunya. Untuk itu, orang yang ingin mengobati orang kesurupan harus senantiasa mohon pertolongan-Nya dan memperbanyak do’a, terutama membaca ayat kursi yang dinamakan ayat al-Hifs (ayat pemeliharaan atau perlindungan ).
Sekedar mengingatkan, menolong orang yang teraniaya harus dilakukan dengan cara-cara yang memungkinkan dan tentu sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing. Disisi lain, membantu mereka mengandung nilai dan hikmah, sebab kita dapat memberikan kebahagiaan dan ikut meringankan beban derita seseorang. Orang yang kesurupan termasuk orang yang teraniaya.

cerita horor "copong"

perkenalkan saya caca, kali ini saya akan menceritakan secara singkat sedikit tentang pengalaman horor saya dirumah.
waktu itu saya masih SD, dirumah tinggal bersama ibu dan kakak perempuan saya karena ayah saya bekerja diibu kota. menjelang siang tante saya suka kerumah hanya untuk membantu pekerjaan sampingan ibu sebagai penjual kue.
pada malam hari, tante saya bermaksud menginap dirumah saya, dari magrib sampai jam9 tidak terjadi apa2 tetapi sebelumnya tante saya ingin buang air kecil berhubung belum ada wc dirumah jadi tante diantar kakak pergi ke kakus diluar rumah. setelah itu mereka ke kamar lagi. pada saat itu saya dan ibu tidur depan tv, nah jam9 lewat kakak dan tante saya pada lari menghampiri ibu sambil bilang "takuuuttt". ibu saya bertanya "memangnya ada apa ?"
"barusan kita belum tidur tapi malah bercerita, pas saya nengok ke jendela, gordennya terbuka sedikit"
"lalu ?"
"saya (kata tante) melihat wujud manusia tetapi dibalut kain putih dan sangat kumal dan kotor tanah!!"
"alah bohong kalian ini"
padahal dari sebelum mereka menghampiri ibu, ibu dan saya sudah mendengar ada yang ketok2 pintu depan, tapi kita berusaha tidak memberitahu tante dan kakak yaahh takut malah rame ketakutan mereka.
"sudah sekarang kalian tenang" kata ibu saya.
waktu itu saya posisinya dekat jendela diruang tv. yang ketok2 itu malah pindah dari pintu ke jendela dekat saya, otomatis itu ibu saya langsung meluk saya dan mereka berdua malah meluk pantat ibu (aahahahaha). berlangsung beberapa menit ketokan itu berlangsung dan pindah2 dari pintu ke jendela dan itu sangat cepat sekali (coba pikir kalo itu ulah manusia gak mungkin pindah tempat secepat itu karena jaraknya yang tidak memungkinkan). ibu mulai ketakutan, apalagi mereka berdua sampai nangis segala. ibu berinisiatif mengencangkan volume tv sekencang mungkin !
apa yang terjadi ?? yang ketok2 itu marah, pas ketok jendela langsung seperti yang nendang pintu kenceng banget !! sampai kita semua terkejut.
malam itu akhirnya kita tidur sama2 depan tv, pas besoknya ada kabar dari keluarga dicianjur katanya ada saudara yang meninggal akibat kecelakaan saat bekerja. dia terjatuh dari tiang listrik dan kepalanya terbentur trotoar sampai kepala pecah dan organ dalamnya juga terlihat.
setelah mendapat kabar itu, ibu mengambil kesimpulan bahwa kejadian semalam adalah tanda yang memberitahu keluarga dirumah saya bahwa ada saudara meninggal dan kita belum tahu. dan ternyata sebelumnya juga ibu punya firasat akan ada yang meninggal soalnya udah ada 3 hari ibu masak nasi basi terus padahal baru beberapa jam.
sekian pengalaman yang dapat saya ceritakan, mohon maaf bila ada salah kata dan dapat menyinggung kalian. dan maaf juga ini hanya bermaksud berbagi cerita bukan mengungkit orang yang sudah meninggal.
terimakasih.