BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Ernestine Wiedenbach
Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife
yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada
tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife pada tahun 1946. Salah satu karya
besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 ( Dickoff
et al.,1992 a dan b ) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School
of Nursing.
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan
persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan
teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasi dalam praktik.
Pada
tahun 1952 Ernestine ditetapkan menjadi direktur program kelulusan di perawatan
kesehatan maternal bayi baru lahir, di Yale University School Of Nursing, yang
dimulai pada tahun 1956. Ernestine Wiedenbach mengundurkan diri pada tahun
1966. Ia tidak pernah menikah dan meninggal di umur 97 tahun pada tanggal 8 maret
1998.
2.2 Konsep
Model Kebidanan Menurut Teori Ernestine Wiedenbach
Menurut Teori Ernestine Wiedenbach
konsep model kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu :
1. The Agents
Empat elemen dalam ”clinical
nursing” yaitu: filosofi, tujuan, praktik dan seni. ( Raleigh, 1989 dan
Wiedenbach, 1964 ). Selain itu juga dikemukakan tiga poin dasar dalam filosofi
keperawatan/kebidanan, yaitu:
a. Menghargai atas kehidupan yang telah
diberikan
b. Menghargai sebuah kehormatan, suatu
yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap orang
c. Resolusi dalam menerapkan dinamisasi
terhadap orang lain ( Raleigh, 1989 ) Filosofi yang dikemukakan adalah tentang
kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih
luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
2. The Recipient
Perawat/bidan memberikan intervensi
kepada individu disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan masing-masing (
Raleigh, 1989 ). Recipient meliputi wanita, keluarga, dan masyarakat. Perempuan
menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang
berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat
memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhannya sendiri.
3. The Goal/Purpose
Tujuan dari proses keperawatan
adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Konsep Wiedenbach tujuan
akhir dari perawatan “ sebuah ukuran atau tindakan yang diperlukan dan
diinginkan seseorang dan berpotensi untuk merubah atau memperpanjang kemampuan
seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan “ ( Danko et al., 1989 cite
Wiedenbach’s ( 1964 ).
Disadari bahwa kebutuhan
masing-masing individu perlu diketahui sebelum menemukan goal. Bila sudah
diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan
mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang berbeda
dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis.
Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus menggunakan
mata, telinga, tangan, serta pikirannya.
4. The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan
kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi kebutuhan klien
b. Ministration, yaitu memberikan
dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c. Validation, mengecek apakah bantuan
yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d. Coordination, koordinasi
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Untuk bisa membantu pasien,
perawat/bidan harus mempunyai :
a. Pengetahuan, untuk bisa memahami
kebutuhan pasien
b. Penilaian, kemampuan pengambilan
keputusan
c. Ketrampilan, kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien
5. Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri
dari lingkungan sosial, organisasi, dan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar