BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Pengertian
Evidence
based
Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses
pemberian informasi berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997).
Penggunaan kebijakan
dari bukti terbaik yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan pasien
mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada
akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan
kehamilan(Gray, 1997).
B.
Evidence base dalam kehamilan
Fokus lama ANC :
1.
Mengumpulkan data dalam
upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk
mendapatkan asuhan khusus.
2.
Temuan-temuan fisik
(TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia
36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3.
Pengajaran /pendidikan
kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko/komplikasi.
Kehamilan merupakan suatu proses
reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik,
kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat
dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat
menjadi berisiko tinggi.
Menurut usia kehamilan, kehamilan
dibagi menjadi :
-
Kehamilan trimester pertama 0 – 14
minggu
-
Kehamilan trimester kedua 14 - 28
minggu
-
Kehamilan trimester ketiga 28 – 42
minggu
Gejala kehamilan Tidak pasti
diantaranya:
-
Amenorea ( tidak mendapat haid).
Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan usia
kehamilan dan taksiran partus.
-
Enek dengan atau tanpa muntah.
Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan, disebut morning
sicknes.
-
Mengidam
-
Konstipasi/ obstipasi, disebabkan
penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid.
-
Sering kencing.
-
Pingsan dan mudah lelah.
-
Anoreksia ( tidak nafsu makan)
-
Nyeri atau payudara yang terasa
membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2
minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi,
payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi
ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
Tanda pasti kehamilan :
-
Pada palpasi dirasakan bagian janin
dan balotemen serta gerak janin.
-
Pada auskultasi terdengan bunyi
jantung janin. Dengan stetoskop leannec BJJ baru terdengar pada kehamilan 18-20
minggu. Dengan Doppler BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
-
Dengan USG dapat dilihat gambar
janin.
Ø
Teori 7T
Hamil merupakan suatu keadaan yang seringkali
menimbulkan rasa bahagia bagi pasangan suami istri yang menikah,namun apabila
tidak dipersiapkan dengan baik maka dapat mengakibatkan keadaan yang dapat
mengancam kematian bagi si ibu dan bayi. Sehingga, mutlak kiranya bagi setiap
ibu hamil dengan dukungan dari suaminya untuk melakukan Pemeriksaan Selama
Kehamilan / Ante Natal Care (ANC) secara rutin sesuai dengan anjuran di bidan atau dokter.
Pelayanan pemeriksaan selama kehamilan (ANC)
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai
dengan standar pelayanan yang lengkap, mencakup banyak hal yang meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium
atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada.
ANC dilakukan minimal 1 kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II dan 2
kali dalam trimester III. Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar yang
disebut dengan ”7 T” pada pemeriksaan selama kehamilan yaitu
:
-
(Timbang) berat badan dan ukur
(tinggi badan)
Timbang berat badan selalu dilakukan di setiap waktu
ANC, cara dalam menimbang berat badannya (dalam kg) adalah tanpa sepatu dan
memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada
trimester ketiga menyatakan ibu kurus memiliki kemungkinan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil
0,5 kg per minggu mulai trimester kedua. Tinggi badan kurang dari 1,5 meter dapat
menjadi alasan untuk direncanakannya proses persalinan dengan cara operasi.
Sehingga ibu hamil bersama suaminya dapat menyiapkan biaya operasi sejak dini,
serta menumbuhkan kesiapan psikis untuk operasi.
-
Ukur (tekanan) darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin
setiap ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan
normal (120 / 80 mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama
kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol,
karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan
dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin
/ bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah
(hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
-
Ukur (tinggi) fundus uteri
Secara sederhana, bidan atau dokter saat melaksanakan
ANC pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaan abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan
cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu
hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk memperkirakan usia kehamilan,
serta bila umur kehamilan bertambah. Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk
menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin
selama masa kehamilan.
-
Pemberian imunisasi (Tetanus
Toksoid) TT lengkap.
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit
tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya :
§
Melindungi bayi yang baru lahir dari
penyakit tetanus neonatorum. Tetanus
neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
§
Melindungi ibu terhadap kemungkinan
tetanus apabila terluka.
-
Pemberian (tablet besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah
rendah) pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu
janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan
oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan
zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu
akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat
besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi. Kekurangan
zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh
maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan infeksi.
-
Test terhadap
penyakit menular seksual (PMS).
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat
mengganggu saluran perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan
PMS di komunitas adalah melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan
terapi, dan konseling untuk rujukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan
pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
-
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama
penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
a)
Merujuk ke dokter untuk konsultasi,
menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
b)
Melampirkan kartu kesehatan ibu
beserta surat rujukan
c)
Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi
dan membawa surat hasil rujukan
d)
Meneruskan pemantauan kondisi ibu
dan bayi selama kehamilan
e)
Memberikan asuhan Antenatal (selama
masa kehamilan)
f)
Perencanaan dini jika tidak aman
melahirkan dirumah
g)
Menyepakati diantara pengambil
keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran
h)
Persiapan dan biaya persalinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar