Jumat, 12 September 2014

evedance base dalam masa kehamilan (ASKEB 1)

BAB II
LANDASAN TEORITIS

A.       Pengertian Evidence based
Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian informasi berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997).
Penggunaan kebijakan dari bukti terbaik yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan kehamilan(Gray, 1997).

B.       Evidence base dalam kehamilan
Fokus lama ANC :
1.         Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2.         Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3.         Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko/komplikasi.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik, kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi :
-            Kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu
-            Kehamilan trimester kedua 14 - 28 minggu
-            Kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu
Gejala kehamilan Tidak pasti diantaranya:
-            Amenorea ( tidak mendapat haid). Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran partus.
-            Enek dengan atau tanpa muntah. Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan, disebut morning sicknes.
-            Mengidam
-            Konstipasi/ obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid.
-            Sering kencing.
-            Pingsan dan mudah lelah.
-            Anoreksia ( tidak nafsu makan)
-            Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
Tanda pasti kehamilan :
-            Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
-            Pada auskultasi terdengan bunyi jantung janin. Dengan stetoskop leannec BJJ baru terdengar pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan Doppler BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
-            Dengan USG dapat dilihat gambar janin.

Ø  Teori  7T
Hamil merupakan suatu keadaan yang seringkali menimbulkan rasa bahagia bagi pasangan suami istri yang menikah,namun apabila tidak dipersiapkan dengan baik maka dapat mengakibatkan keadaan yang dapat mengancam kematian bagi si ibu dan bayi. Sehingga, mutlak kiranya bagi setiap ibu hamil dengan dukungan dari suaminya untuk melakukan Pemeriksaan Selama Kehamilan / Ante Natal Care (ANC) secara rutin sesuai dengan anjuran di bidan atau dokter.
Pelayanan pemeriksaan selama kehamilan (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan yang lengkap, mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. ANC dilakukan minimal 1 kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II dan 2 kali dalam trimester III. Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar yang disebut dengan  ”7 T” pada pemeriksaan selama kehamilan yaitu  :
-            (Timbang) berat badan dan ukur (tinggi badan)
Timbang berat badan selalu dilakukan di setiap waktu ANC, cara dalam menimbang berat badannya (dalam kg) adalah tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester ketiga menyatakan ibu kurus memiliki kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua. Tinggi badan kurang dari 1,5 meter dapat menjadi alasan untuk direncanakannya proses persalinan dengan cara operasi. Sehingga ibu hamil bersama suaminya dapat menyiapkan biaya operasi sejak dini, serta menumbuhkan kesiapan psikis untuk operasi.
-            Ukur (tekanan) darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
-            Ukur (tinggi) fundus uteri
Secara sederhana, bidan atau dokter saat melaksanakan ANC pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan abdominal/perut secara seksama.  Pemeriksaan dilakukan dengan cara  melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung  untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah. Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
-            Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT. 
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya :
§   Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
§   Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
-            Pemberian (tablet besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan infeksi.

-            Test terhadap penyakit menular seksual (PMS).
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu saluran perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas adalah melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi, dan konseling untuk rujukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
-            Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
a)      Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
b)      Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
c)      Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
d)     Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
e)      Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
f)       Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
g)      Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran

h)      Persiapan dan biaya persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar