BAB II
PEMBAHASAN
Nutrisi adalah ikatan
kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara
asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkam menurut
Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
2.2 Jenis – Jenis
Nutrien
Nutrien adalah zat
kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk
penggunaan fungsi tubuh.
Nutrient terdiri dari
beberapa , diantarannya :
1.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah
komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat
dibagi atas :
a)
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa
monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa
+ fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b)
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah
polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
c)
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak
menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi
total.
2.
Protein
Protein sangat penting
untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein
berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis,
kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada
semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk
melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein
:
o Protein menggantikan
protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
o Protein menghasilkan
jaringan baru.
o Protein diperlukan
dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh
yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
o Protein sebagai sumber
energi.
Kebutuhan
protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi
total.
3.
Lemak
Lemak merupakan sumber
energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan
asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi
total. Fungsi lemak :
o
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber
energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
o
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
o
Perlindungan.
o
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah
kehilangan panas dari tubuh.
o
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah
makan.
o
Vitamin larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA)
dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam
masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua
kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan
mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung
sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi
sumber penting dua asam lemak ini.
4.
Vitamin
Vitamin adalah bahan
organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator
proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu
vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan
penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap
infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota
B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh
melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks.
Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1
dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar
dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang
kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan
kesehatan lainnya.
d.
Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk
ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu
sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu
olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju
dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan
yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang
mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit
yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5.
Mineral dan Air
Mineral merupakan
unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam
pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga
fungsi mineral :
o
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium,
magnesium, fosfor.
o
Pembentukan garam-garam yang larut dan
mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
o
Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari
mineral.
Air merupakan zat
makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia
terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara
1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
2.3 Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme
Tubuh memerlukan bahan
bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk
menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan
kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalm
tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau katabolic
(merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy
untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.
1. Pemasukan
energy
Pemasukan energi
merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan
sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan
kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah
panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K
atau sama dengan 1000 kalori.
3
Bentuk pemberian kalori yaitu :
a.
Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber
energy yang penting. Setiap gram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4
kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari
kebutuhan kalori. (Setiati, 2000).
b.
Lemak : komponen emak dapat diberikan dalam
bentuk nutrisi enteral maupun parenteral sebagai emulasi lemak. Pemberian lemak
dapat mencapai 20%-40% dari total kebutuhan, Satu ram lemak menghasilkan 9
kalori.
c.
Protein (Asam Amino): kebutuhan protein
adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori
2. Pengeluaran
energy
Pengeluaran energi
adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support jaringan dan
fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa phospat
seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas
fisik.
3.
Basal metabolisme rate (BMR)
Basal Metabolisme Rate
adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan
fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan, peristaltic
usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa
proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga
eliminasi.
a. Pencernaan
Pencernaan dimulai
dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan mengunyah. Protein
dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah secara kimia
karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah
ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot
seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak
spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter relaksasi
dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di
sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah
protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan amilase untuk
mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga bertindak
sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan
rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik
sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan
bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik
terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b. Absorbsi
Usus kecil merupakan
tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan
seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan absorbsi.
Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan
pinositosis.
c. Metabolisme
Nutrien diabsopsi
dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui system sirkulasi
ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke
jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia
yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan
substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak
semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk
pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai
jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan
otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi
tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang
disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan
terutama lemak.
2.4 Cara
Pemberian Nutrisi
1) Nutrisi
Enteral
Nutrisi enteral adalah
nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara
manual maupun dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana
(2007), Nutrisi enteral adalah faktor resiko independent pnemoni nosokomial
yang berhubungan dengan ventilasi mekanik. Cara pemberian sedini mungkin dan
benar nutrisi enteral akan menurunkan kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi
enteral yang diberikan secara dini akan membantu memelihara epitel pencernaan,
mencegah translokasi kuman, mencegah peningkatan distensi gaster, kolonisasi
kuman, dan regurgitasi. Posisi pasien setengah duduk dapat mengurangi resiko
regurgitasi aspirasi. Diare sering terjadi pada pasien di Intensif Care Unit
yang mendapat nutrisi enteral, penyebabnya multifaktorial, termasuk therapy
antibiotic, infeksi clostridium difficile, impaksi feses, dan efek tidak
spesifik akibat penyakit kritis. Komplikasi metabolik yang paling sering berupa
abnormalitas elektrolit dan hiperglikemi (Wiryana, 2007).
2) Nutrisi
Parenteral
Nutrisi parenteral
adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernaaan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral
diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi
kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat.
Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak
dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati,
2000).
Tunjangan nutrisi
parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.
Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral walaupun parsial dan
tidak adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi parenteral
pada setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi
enteral secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan dalam sehari diberikan
lewat infuse secara kontinyu dalam 24 jam. Monitoring terhadap factor biokimia
dan klinis harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling ditakutkan pada
pemberian nutrisi parenteral total (TPN) melalui vena sentral adalah infeksi (Ery
Leksana, 2000).
Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral
dibagi atas :
1.
Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi
parenteral total ) : Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena dimana
kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran
pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah
cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000, cairan ini yang
mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak
seperti intralipid
2.
Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi
Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui
intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi
melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau
cairan asam amino
Indikasi Nutrisi
Parenteral :
a. Gangguan absorbs
makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.
b.
Kondisi dimana usus harus diistirahatkan
seperti pada pancreatitis berat, status pre operatif dengan malnutrisi berat,
angina intestinal, diare berulang.
c. Gangguan motilitas
usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.
d. Makan, muntah terus
menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis gravidarum (Wiryana, 2007).
2.5 Kebutuhan
Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia
1. Bayi
Yang dimaksud bayi
adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kalori/kg/hari.
Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan pemberian
nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur
minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
a.
ASI merrupakan nutrisi yang komplit
b.
Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus
adalah mikroorganisme dalam ASI yanng bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang berbahaya dalam intesial.
c.
Protein dalam ASI banyak
d.
ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang
imatur dalam pencerrnaan lemak.
2. Masa anak tolder
(1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak
penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia
ini antara lain:
o
penyediaan makanan dalam berbagai variasi
o
membatasi makanan manis
o konsumsi diet yang
seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak
usia 3 tahun 300-500 kcal/hari.
3. Anak sekolah (6-12th)
Pola makanan pada usia
ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang makanan yang
dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur
dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit
A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg
4. Masa
adolescents remaja (13-21 th)
Kebutuhan kalori,
protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses
pertumbuhan.
Lemak tubuh
meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress
terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah kesehatan.
5. Masa
dewasa muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada
usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan pebaikan tubuh,
mempertahankan keadaan gizi.
6.
Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa
produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini merupakan
puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
7. Dewasa
tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur
gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan berkurang 10-30%.
Maka aktifitas mengalami degenerative
8. Wanita
masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu
menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup. Sebagai
bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr
lemak laktosa vitamin dll.
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis
kebutuhan Ibu
hamil Ibu menyusui
Kalori 2500
gr 300
gr
Protein 85gr 100
gr
Calsium 1,5
gr 2gr
Ferum 15
gr 15
gr
Vit
A 8000
U.I 8000 U.I
Vit
B 1,8
mg 2,8
mg
Vit
C 100
mg 150
mg
Riboflavin 2,5
mg 3
mg
Vit
D 400-800
U.I 400-800 U.I
Air 6-8
gelas 6-8 gelas
2.6 Penilaian
Status Nutrisi
1. Klinis
Metode yang sangat
penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti: kulit, rambut, dan
mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid.
2. Biofisik
Penentuan status gizi
dengan melihat kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
3. Biokimiawi
Pemeriksaan specimen
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dll.
4. Antropometri
Pengertian
Antropometri: berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh
dan methros artinya ukuran. Dari definisi di atas dapat ditarik pengertian
bahwa anthropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan tinggi badan, lingkar
lengan atas dan tebal lemak dibawah kulit.
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan
adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1.
Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg) / TB(m) atau BB(pon)
x 704,5/ TB(inci)2
2. Ideal Body Weight
(IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi
100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
2.7 Masalah Kebutuhan
Nutrisi
Secara umum, gangguan
kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia
Nervosa.
1. Kekurangan
nutrisi
Kekurangan nutrisi
merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal)
atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
o
Berat badan 10-20% dibawah normal
o
Tinggi badan dibawah ideal
o
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang
dari 60% ukuran standar
o
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
o
Adanya penurunan albumin serum
o
Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
o
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan
dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
o
Disfagia karena adanya kelainan persarafan
o
Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit
crohn atau intoleransi laktosa
o Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang
dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
o
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
o
Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
o
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada
pria dan 25 mm pada wanita
o
Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas
menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
o
Perubahan pola makan
o Penurunan fungsi
pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan
masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan
dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan
masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau
dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-
lain.
5. Diabetes
mellitus
Diabetes melitus
merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan
gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium,
dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit
jantung koroner
Penyakit jantung
koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan
gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara
berlebihan.
9. Anoreksia
nervosa
Aneroksia nervosa
merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan,
elergi, dan kelebihan energi.
2.8 Faktor Yang
Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang
kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi
kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk
terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi
seseorang .
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang
merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status
gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang
berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi
makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat
mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi
keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun
kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan
factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia
20 tahun energy basal relative konstan.
7. Jenis
kelamin
Kebutuhan metabolisme
basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki
kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
8. Tinggi
dan berat badan
Tinggi dan berat badan
berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka
semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga
menjadi lebih besar.
9. Status
kesehatan
Nafsu makan yang baik
adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala
penyakit atau karena efek samping obat.
10. Faktor
Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu
untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan
pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak
orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
11. Alkohol
dan Obat
Penggunaan alcohol dan
obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang
mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan
juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan
dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat
gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar